Matur Nuwun Mpun Purun Mampir Teng Blog Iki ....

Selamat Datang Di Blog MIP-EX

Jumat, 19 Februari 2010

Tebing Bunga Lily

Cerita ini untuk memotivasi kita untuk bisa berpandangan lebih luas dalam berkarya dan berusaha. Tidak usah dipikir, tetapi direnungkan dan cobalah terapkan pada kehidupan kita ...pada kehidupan nyata.
Di tepian tebing yang terjal, tumbuhlah setangkai tunas bunga lily. Saat tunas bunga lily mulai bertumbuh, dia tampak seperti sebatang rumput biasa. Tetapi, dia mempunyai keyakinan yang kuat, bahwa kelak dia pasti akan tumbuh menjadi sekuntum bunga lily yang indah.
Rumput-rumput liar di sekitarnya mengejek dan menertawakannya. Burung-burung dan serangga pun menasihatinya agar tunas lily jangan bermimpi menjadi bunga. Mereka pun berkata, "Hai tunas muda, sekalipun kamu bisa mekar menjadi kuntum bunga lily yang cantik, tetapi lihatlah sekitarmu. Di tebing yang terpencil ini, biarpun secantik apa pun dirimu kelak, tidak ada orang yang akan datang melihat dan menikmati keindahanmu."
Diejek seperti itu, tunas bunga lily tetap diam dan semakin rajin menyerap air dan sinar matahari agar akar dan batangnya bertumbuh kuat. Akhirnya, suatu pagi di musim semi, saatnya kuncup pertama pun mulai bertumbuh. Bunga lily merasa senang sekali. Usaha dan kerja kerasnya tidak sia-sia. Hal itu menambah keyakinan dan kepercayaan dirinya.
Dia berkata kepada dirinya sendiri, "Aku akan mekar menjadi sekuntum bunga lily yang indah. Kewajibanku sebagai bunga adalah mekar dan berbunga. Tidak peduli apakah ada orang yang akan melihat atau menikmati keberadaanku. Aku tetap harus mekar dan berbunga sesuai dengan identitasku sebagai bunga lily."
Hari demi hari, waktu terus berjalan. Akhirnya, kuncup bunga lily pun mekar berkembang-tampak indah dan putih warnanya. Saat itulah, rumput liar, burung-burung, dan serangga tidak berani lagi mengejek dan menertawakan si bunga lily.
Bunga lily pun tetap rajin memperkuat akar dan bertumbuh terus. Dari satu kuntum menjadi dua kuntum, berkembang lagi, terus dan terus berkembang, semakin banyak. Sehingga jika dilihat dari kejauhan, tebing pun seolah diselimuti oleh hamparan putih bunga-bunga lily yang indah. Orang-orang dari kota maupun desa, mulai berdatangan untuk menikmati keindahan permadani putih bunga lily. Dan tempat itu pun kemudian terkenal dengan sebutan "Tebing Bunga Lily.
Disini bisa kita petik pelajarannya bahwa seandainya kita punya cita-cita, kita tidak perlu takut dan malu dalam melangkah. Yakinkan bahwa kita bisa. Biarlah semua mengejek, karena itu sudah wajar dan sangat banyak contohnya di sekitar kita. Kita ambil contoh sederhana, disaat ada orang yang memulai bisnis dengan barang rongsok, sesaat itu memalukan buat yang menjaga gengsi. Namun, disaat Yang Punya Usaha sudah maju, yang semula mengejek pun kadang mendekat bahkan kadang merayu untuk bisa bekerja di tempat rongsok tersebut. Hal ini banyak contoh kenyataan yang ada di sekitar kita.

diangkat kembali by : sagat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar :